Kata
Pengantar
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan
kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun yang
kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai Cerpen.
Dalam penulisan makalah ini kami
menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami
mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah
sepatutnya kami berterima kasih kepada dosen pembimbing kami yakni pak haerul
yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami
yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal
mungkin.Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih maju di
masa yang akan datang.
Harap kami, makalah ini dapat
menjadi track record dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa
depan. Kami juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
Belopa, Maret 2011
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………..2
BAB I:Pendahuluan
Latar Belakang……………………………………………………………………………..3
BAB II: Isi
Unsur-unsur cerpen………………………………………………………………………….4
BABIII: Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………………..10
Kritik ……………………………………………………………………………………..10
Saran………………………………………………………………………………………10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….11
Bab I
Pendahuluan
a.
Latar
Belakang
Cerita pendek (cerpen) merupakan
salah satu jenis prosa fiksi. seperti halnya jenis karya sastra lain, cerpen
juga merupakan sebuah dunia simbol. Simbol tersebut bisa mengenai permasalahan
yang dibahas, ajaran moral yang disampaikan, maupun hal-hal lainnya. Semuanya
ditampilkan sebagai simbol sesuai dengan keberadaannya sebagai karya fiksi.
Simbol-simbol tersebut tentu
mengandung maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarangnya. Namun,
untuk memahaminya, pembaca perlu mengkajinya dengan sungguh-sungguh agar dapat
menangkap maksud pengarang. Untuk itu, salah satu cara mengkaji cerpen adalah
dengan menganalisis unsur-unsur pembangun cerpen.
Bab II
Unsur-Unsur Cerpen
Ü Apa
yang di maksud dengan tokoh dan penokohan ?
Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra
biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya
hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil
peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash
character) dan tokoh bulat (round character).
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalny6a baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Dialog ialah cakapan antara seorang tokoh dengan banyak tokoh.
Dualog ialah cakapan antara dua tokoh saja.
Monolog ialah cakapan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang terjadi.
Solilokui ialah bentuk cakapan batin terhadap peristiwa yang akan terjadi.
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalny6a baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh. Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
Dialog ialah cakapan antara seorang tokoh dengan banyak tokoh.
Dualog ialah cakapan antara dua tokoh saja.
Monolog ialah cakapan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang terjadi.
Solilokui ialah bentuk cakapan batin terhadap peristiwa yang akan terjadi.
Macam macam penggambaran tokoh oleh pengarang :
*
realistis atau tidak realistis.
Realistis adalah sebagaimana manusia pada umumnya, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak realistis sebaliknya adalah penggambaran tokoh yang berlebihan: yang baik digambarkan baik sekali tanpa kekurangan seperti superman, sedangkan yang buruk atau jahat digambarkan kelewat jahat tanpa ada setitik kebaikan (contoh lain: yang beruntung selalu beruntung, yang malang terlalu malang).
Realistis adalah sebagaimana manusia pada umumnya, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak realistis sebaliknya adalah penggambaran tokoh yang berlebihan: yang baik digambarkan baik sekali tanpa kekurangan seperti superman, sedangkan yang buruk atau jahat digambarkan kelewat jahat tanpa ada setitik kebaikan (contoh lain: yang beruntung selalu beruntung, yang malang terlalu malang).
*
karikaturis
Penggambaran tokoh yang ringkas dengan berlebih-lebihan menekankan ciri-cirinya yang menonjol. Penggambaran ini digunakan untuk maksud meledek, mengejek ataupun menyindir. Sering karenanya tokoh tampil lucu.
Penggambaran tokoh yang ringkas dengan berlebih-lebihan menekankan ciri-cirinya yang menonjol. Penggambaran ini digunakan untuk maksud meledek, mengejek ataupun menyindir. Sering karenanya tokoh tampil lucu.
*
stereotipical
Penggambaran tokoh yang digunakan hanya untuk mewakili gambaran umum yang dimiliki masyarakat tentang kelompok tertentu. Misalnya seorang tokoh wanita yang stereotypical adalah lemah, suka menangis dll.
Penggambaran tokoh yang digunakan hanya untuk mewakili gambaran umum yang dimiliki masyarakat tentang kelompok tertentu. Misalnya seorang tokoh wanita yang stereotypical adalah lemah, suka menangis dll.
Ü
Bagaimana cara mengidentifikasi tokoh cerpen ?
Bila kita ingin mengetahui karakter atau watak tokoh
cerpen, kita dapat mencari dengan mengidentifikasikan berdasarkan penampilan
fisiknya dalam cerita, cara bergaul, cara memandang hidup, cara berbicara, cara
berpikir cara bertingkah laku, cara menyelesaikan masalah, cara hidup, dan lain
lain.
Untuk mengidentifikasi tokoh, ada 3 hal yang bisa di
lihat, yaitu :
¯ fisiologi meliputi
ciri muk, ciri tubuh, usia, jenis kelamin, pakaian.
¯ Psikologi perasaan,
pola pikir, pola bicara, pola tingkah laku.
¯ Sosiologis meliputi
pekerjaan, jabatan, pendidikan, ideologi, status sosial,aktivitas sosial, kepercayaan,
kehidupan pribadi.
¯ Tokoh pembantu
Ü
jelaskan yang dimaksud dengan latar ?
latar merupakan lukisan tempat, hubungan, waktu,
lingkungan sosial,tempat terjadinya peristiwa. Fungsi latar dalam cerpen adalah
untuk lebih menghidupkan cerita dan untuk menggambarkan situasi batin atau
psikologis tokoh.
Ü
jelaskan macam-macam latar cerpen ?
- latar tempat
Latar tempat ialah tempat atau
daerah terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Sangat mungkin latar tempat
sebuah teks prosa terdapat di dalam ruangan dan tidak menutup kemungkinan latar
tempat terjadi di ruang lingkungan. Di jalanan atau di sebuah kota misalnya.
2.
Latar
waktu
Latar waktu ialah waktu terjadinya
sebuah peristiwa dalam cerita. Latar waktu bisa berupa detik, menit, jam, jari,
minggu, bulan, tahun, dan seterusnya. Tetapi juga sangat mungkin pengarang tida
menentukan secara persis tahun, tanggal atau hari terjadinya peristiwa, namun
hanya menyebutkan saat Hari Raya, Natal, tahun baru dan sebagainya yang pada
akhirnya juga akan engacu kepada waktu seperti tanggal dan bulan tergantung
latar tempat dalam cerita. Misalnya tahun baru di Indonesia identik dengan 1
Januari, namun di Arab tahun baru lebih identik pada 1 Muharram.
3.
Latar
Alat
Latar alat ialah benda-benda yang
digunakan tokoh dalam sebuah cerita dan berhubungan dengan suatu lingkungan
kehidupan tertentu. Misalnya laptop, pena, buku catatan, KTM merupakan
alat-alat yang khas dimiliki mahasiswa.
4.
Latar
sosial
Latar sosial ialah lingkungan hidup
dan sistem kehidupan yang ada di tengah-tengah para tokoh dalam sebuah cerita.
Pada umumnya latar sosial berhubungan erat dengan tiga latar lainnya. Misalnya
seorang mahasiswa umumnya tinggal di kos dan hanya memiliki dua buah gelas di
kamarnya dan seseorang bisa dipastikan menduduki kelas sosial yang tinggi dalam
sistem kehidupan bila ia memiliki sopir dan pergi dengan alat transportasi
mobil BMW.
Ü jelaskan apa yang di maksud dengan alur ?
Alur adalah cerita yang
berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat,
peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala
keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana
terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.
Alur dan Sudut Pandang
Alur
Seorang pengarang dalam
menggerakkan cerita tentu dengan jalan mengalirkan kisah itu melalui peristiwa
demi peristiwa, sehingga jalan cerita dapat dimengerti oleh pembacanya. Jalan
cerita tersebut layaknya disebut alur. Esten (1984:27) mengatakan: “Alur adalah
urutan (sambung-sinambung) peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita rekaan.”
Aminuddin (1987:83)
mengatakan: “Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan
peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pengarang
dalam suatu cerita.“
Peristiwa-peristiwa
dalam alur selalu disusun secara logis, seperti yang dikemukakan Sujiman
(1988:30) peristiwa dalam cerita disusun di antaranya: alur linier atau
tersusun, menyajikan rentetan peristiwanya secara temporal,
Sudut pandang
Sudut pandang atau poin
of view merupakan pusat pengisahan, sebab posisi pengarang dalam
sebuah cerita harus mampu menempatkan diri. Pendapat Aminuddin (1987:90) bahwa
titik pandang adalah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam cerita yang
dipaparkannya.
Jadi, seorang pengarang
memainkan dirinya dalam sebuah cerita itu, harus mampu meletakkan diri
semestinya di mana tempat sudut pandangnya, misalnnya si pengarang menjadi
tokoh utama atau aku, tetapi kemungkinan juga berposisi sebagai narator, atau
pengarang menjadi dalang dalam kisah yang dibuatnya itu.
Menurut Arifin
(1991:103) pusat pengisahan dapat berupa:
a. pengarang sebagai
tokoh
cerita;
b. pengarang sebagai
tokoh sampingan;
c. pengarang sebagai
pengamat (orang ketiga); dan
d. pengarang sebagai
pemain dan moderator.
Ü
jelaskan cara mengidentifikasi alur ?
Apakah kamu masih ingat yang di maksud dengan alur?suatu
cerita hampir selalu dimulai dengan memperkenalkan latar, tokoh, dan hubungan
antartokohnya. Bagian awal demikian disebut pendahuluan atau pemaparan.
Supaya kisahnya menarik, pengarang menciptakan ketegangan
ketgangan atau pertikaian antartokohnya. Bagian itu disebut rumitan atau
konflik. Rangkaian konflik antartokoh dibuat semakin meruncing untuk
menciptakan klimaks(puncak pertikaian). Namun, orang tidak bisa hidup terus
menerus dalam konflik sehingga harus ada peristiwa yang mengubah atau
membalikkan jalannya cerita. Bagian seperti itu disebut leraian, yang
menyajikan rangkaian peristiwa untuk menyelesaikan konflik antar tokoh. Bagian
akhir cerita disebut selesaian.
Secara umum, alur
cerita di susun dengan struktur secara urut dari pemaparan menuju
rumitan.rumitan menjadi semakin kompleks dan mencapai klimaks. Setelah klimaks,
muncul leraian, dan akhirnya selesaian.maka bagian dari ketiga tersebut itu
yang di namakan alur dalam sebuah cerita.alur mengikuti pola
pemaparan-rumitan-klimaks-leraian-selesaian.
Akan tetapi, cerpen sebagai karya imajinatif,
memungkinkan pengarang memainkan urutan bagian cerita sesuai dengan
keinginannya. Pengarang bebas menciptakan alur sesuai yang di inginkannya.
Bab
III
v Kesimpulan
Cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu jenis prosa , cerpen juga
merupakan sebuah dunia simbol. Dalam cerpen terdapat beberapa unsur-unsur
pembangun yaitu:
·
Tokoh
dan penokohan.
Tokoh ialah pelaku dalam karya
sastra yang dibagi
menjadi 4 yaitu: protagonis, antagonis, tritagonis dan tokoh pembantu.
·
Latar
Latar merupakan
lukisan tempat, hubungan, waktu, lingkungan sosial,tempat terjadinya peristiwa. Terdiri dari latar waktu, latar
tempat, Latar sosial, dan latar alat
·
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.
v Kritik:
v Saran:
Daftar
Pustaka
Suryanto Alex, Haryanta
Agus. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan
Sastra Indonesia. Tangerang. Erlangga.
www.google.com,
Jumat 25 Maret 2011
0 comments:
Post a Comment