- Mengidentifikasi ciri ciri virus
- Membedakan struktur virus dengan makhluk lainnya.
- Menjelaskan cara replikasi virus.
- Mengidentifikasi virus yang berbahaya dan merugikan.
- Menjelaskan peran virus yang menguntungkan dan merugikan.
- Mengkomunikasikan cara menghindari diri dari bahaya virus, seperti influenza, AIDS, Flu burung, SARS.
Kelas:
Kelas XSemester:
Semester 1- Virus berarti racun. karena hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme .
- ia selalu parasit obligat karena jika dikembang biakan di media bukan mahkluk hidup misalnya media agar atau glukosa tidak bisa berkembang biak , namun jika di jaringan mahkluk hidup OK banget
Ciri ciri Virus
Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil diukur satuannya mili mikron ( 1/1000000 mm.
Dari ukurannya ia hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter)
virus adalah kehidupan transisi antara benda mati dan hidup karena ia bisa sebagai benda mati ketika dikristalkan tetap bisa hidup (Wendell Stanley) , dan mampu reproduksi sebagai mahkluk hidup
Reproduksinya selalu di jaringan mahkluk hidup misalnya di embryo/telur , jaringan tumbuhan
Reproduksinya secara Replikasi /Proliferasi , tidak bisa membelah diri karena ada bagian tubuhnya yaitu Kapsid disusun oleh protein yang mereka tidak bisa membuatnya sendiri
Maka Virus selalu parasit (Parasit obligat) karena ia hanya ingin membentuk dirinya dengan mengambil protein untuk membentuk kapsidnya
protein tidak bisa ia buat karena ia tidak memiliki ribosom , dan bagian sel lainnya mengingat ia memang tak punya sel karena ukurannya ( sel satuan terkecilnya mikron)
selain itu tubuh virus hanya tersusun oleh satu asam nuklead RNA atau DNA , perlu diketahui semua mahkluk hidup mempunyai keduanya RNA dan DNA
dengan hanya mempunyai satu asam nuklead ya jelas meraka tak bakal bisa membuat Protein karena sintesa protein itu dibuat Kerja sama antara DNA dan RNA. DNA sebagai Arsitek/perancangmya dan RNA sebagai pelaksananya OK
SEJARAH PENEMUAN
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.
Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).
STRUKTUR TUBUH
- Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein (Kapsid) di bagian luar dan asam nukleat (ARN atau ADN) di bagian dalamnya.
- Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN atau dan virus ARN.
- Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan).
- Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.
- Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi.
- Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
- Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik.
- Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.
- Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.
Ada 2 daur Infeksi virus :daur Litik - daurLisogenik
DAUR LITIK
1. Fase adsorpsi dan Penetrasi / infeksi
- Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.n Perakitan
2. Fase Replikasi (fase sintesis)/ Eklipase dan Perakitan
- DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
- Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.
1. Fase adsorpsi dan infeksi
- Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
- DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
- Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.
BEDA LITIK DAN LISOGENIK
Siklus/daur litik
Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
• Terikat pada kromosom bakteri
Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL
Tahap-tahapnya DIATAS bisa disederhanakan menjadi APEAL
- Adsorpsi, yaitu virus menempel pada dinding sel bacteri Escherichia coli dengan ujung ekornya.
- Penetrasi, yaitu virus melobangi dinding sel bacteri kemudian memasukan DNA-nya (materi geneti)
- Eklipase, DNA virus dalam bacteri akan mempengaruhi metabolisme bacteri kemudian dibentuklah DNA virus dan protein yang baru.
- Pembentukan virus baru (Asembling) , komponen-komponen virus dalam sel bacteri dirakit kembali dan terbentuklah bacteriofage yang baru.
- Pemecahan sel inang ( LISIS), bacteriofage-bateriofage yang baru melepaskan diri dari bacteri sehingga sel bacteri pecah dan munculah virus-virus baru (antara 200 - 300 ekor) yang siap menginfeksi bacteri Escherichia coli yang lain.
REPRODUKSI PADA SEL MAHKLUK HIDUP
Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi.
Karena itu virus dapat dibedakan :
Virus dapat berkembangbiak dalam sel bacteri, sel hewan dan sel tumbuhan tingkat tinggi.
Karena itu virus dapat dibedakan :
- Virus bacteri : virus yang dapat berkembangbiak pada sel bacteri, asam nukleat virus ini umumnya ADN
- Virus tumbuhan : virus yang dapat berkembangbiak pada sel tumbuhan tingkat tinggi, asam nukleat virus ini umumnya ARN
- Virus hewan : virus ini dapat berkembangbiak pada sel hewan asam nukleat virus ini umumnya ADN atau ARN
- Virus pada Manusia : virus ini bisa menyebabkan penyakit AIDS , Hepattis dll
PERAN VIRUS
Peranan virus dalam kehidupan manusia :
a. Menguntungkan :
Peranan virus dalam kehidupan manusia :
a. Menguntungkan :
- Dengan berkembangnya rekayasa genetika, virus banyak dipakai dalam penelitian dan percobaan kedokteran. Bahkan virus banyak digunakan untuk mengobati penyakit menular dan untuk membuat peta kromosom.
b. Merugikan :
- Pada manusia :
- Cacar (voricella) jenis Virus DNA yaitu Orthopox Virus
- Polio melitis jenis Virus RNA
- Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus
- Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E
- Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus
- Morbili (campak)
- Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus
- Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus
- Demam kuning (yellow fever)
- Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang
- Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A
- Menginitis (radang selaput otak)
- Rubella
- Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker)
- Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen
- AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt ( Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun
- Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/ virus ebola
- Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1)
- SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrom ) Jednis Virus DNA yaitu Corona virus
- Polio melitis jenis Virus RNA
- Influenza jenis virus RNA yaitu Orthomyxovirus
- Hepatitis jenis Virus RNA meliputi Hepatitis C, B, A dan D serta E
- Herpes yaitu Virus DNA yaitu Herpes Virus
- Morbili (campak)
- Rabies (gila anjing) jenis Virus DNA yaitu rhabdovirus dan Lyzza virus
- Trakom (radang selaput mata) Jenis Virus DNA yaitu Trachoom Virus
- Demam kuning (yellow fever)
- Demam berdarah jenis Virus DNA yaitu Virus Dengue atau Togovirus - thrombocyt kurang
- Gondongan (parototis) Jenis Virus RNA Paramyxovirus A
- Menginitis (radang selaput otak)
- Rubella
- Herpes simpleks (penyebab sakit cacar air, infeksi genital dan kanker)
- Kanker jenis virus DNA yaitu virus Onkogen
- AIDS oleh HIV menyerang Lympocyt ( Leucocyt Agranuler) sehingga defisiensi immun
- Ebolla Jenis virus RNA yaitu Fillovirus/ virus ebola
- Flu Burung Jenis Virus RNA yaitu Avian influensa virus (H5N1)
- SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrom ) Jednis Virus DNA yaitu Corona virus
- Pada hewan :
- Rabies pada anjing, monyet, kucing. jenis Virus DNA yaitu RhabdoVirus
- tetelo / NCD (New Caste Disease ) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf
- Parrot fever (pada unggas).
- Foot and mouth disease /FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan kerbau dan ternak .
- Kanker pada Ayam ( Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV.
- tetelo / NCD (New Caste Disease ) jenis Virus DNA pada ayam menyerang sistem syaraf
- Parrot fever (pada unggas).
- Foot and mouth disease /FMD (penyakit kuku dan mulut) disebabkan Virus DNA yaitu FMDV pada sapi dan kerbau dan ternak .
- Kanker pada Ayam ( Rouse Sarcoma Virus) jenis Virus DNA yaitu RSV.
- Pada tumbuhan :
- Mozaik atau bercak kuning pada tembakau (Tobacco Mozaic Virus), mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic).
- CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk.
- Tungro , kekerdilan pada padi.
- Potato yellow dwarf pada kentang.
- Tobacco necrosis pada tembakau.
Catatan:
HIV : Human Immunedeficiency Virus
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS :
berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan bekeringat.
Cara penularan AIDS :
menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma, yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari placenta ibu dan hubugnan seksual.
ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul kekebalan pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.
- CVPD ( Citrus Vien Phloem Degeneration) menyerang pada pembuluh tapis jeruk.
- Tungro , kekerdilan pada padi.
- Potato yellow dwarf pada kentang.
- Tobacco necrosis pada tembakau.
Catatan:
HIV : Human Immunedeficiency Virus
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
Gejala-gejala yang timbul akibat AIDS :
berat badan menurun, kelenjar getah bening membesar, badan lemah, panas dingin seperti sakit flu dan bekeringat.
Cara penularan AIDS :
menular meallui cairan tubuh seperti cairan darah, getah bening, air liur, air seni, keringat, air mata dan sperma, yang menular dengan jarum suntik, donor darah, pembuatan tato, sikat gigi, alat cukur, air susu, keturunan dari placenta ibu dan hubugnan seksual.
ecegahan diri dari serangan virus dapat dilakukan dengan cara pemberian vaksin sehingga muncul kekebalan pada suatu individu tersebut. Vaksin adalah bibit penyakit yang sudah dilemahkan. Sampai sekarang ini penyakit karena virus dan belum ditemukan vaksinnya adalah influensa dan AIDS.
BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN
1. Pada Bakteri :
- Bakteriofage.
2. Pada Tumbuhan :
- Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun tembakau.
- Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
- Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman jeruk
3. Pada Hewan :
- Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada ayam dan itik.
- Virus Rabies
4. Pada Manusia
- Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang palingberbahaya adalah virus Hepatitis B.
- Virus Rabies >> penyebab rabies
- Virus Polio >> penyebab polio
- Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
- Virus Influenza >> penyebab influensa
- Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
- Virus HIV >> penyebab AIDS
- Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi.
- Vaksin pertama yang ditemukan di tubuh manusia
- vaksin cacar, dicoretkan di lengan , ditemukan oleh Edward Jenner (1789),
- vaksin polio vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio.
- Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon
0 comments:
Post a Comment